SUV Listrik Baru Tembus 6.000 SPK, Harga Jaecoo J5 EV Tetap Stabil
Grobogan, Jateng - SUV listrik Jaecoo J5 EV menjadi salah satu sorotan utama pada gelaran GJAW 2025 (Gaikindo Jakarta Auto Week 2025) yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang.
Menurut data resmi dari Jaecoo Indonesia, mobil ini telah menerima lebih dari 6.000 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sejak peluncurannya pada 3 November 2025.
Meski permintaan tinggi, harga jualnya tidak mengalami kenaikan – sebuah strategi yang menarik di tengah dinamika pasar otomotif listrik.
Kenapa Angka SPK Bisa Tinggi?
Beberapa faktor yang tampak mendorong tingginya pemesanan adalah:
-
Efek peluncuran: Sebagai produk listrik perdana Jaecoo di Indonesia, J5 EV hadir dengan buzz tinggi dan daya tarik bagi pembeli yang ingin “early adopter”.
-
Harga perdana yang menarik: Untuk tipe Standard, ditawarkan Rp 249,9 juta; untuk tipe Premium, Rp 299,9 juta — harga yang dinyatakan “tidak naik” walaupun jumlah pemesan melampaui 6.000 unit.
-
Fitur dan spesifikasi yang kompetitif: Dengan baterai berkapasitas 60,9 kWh, jangkauan hingga 461 km (metode NEDC), fast-charging DC hingga 130 kW, output motor listrik 207 dk dan torsi 288 Nm, serta akselerasi 0-100 km/jam dalam 7,3 detik.
-
Fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System): Ada 17 fungsi seperti Adaptive Cruise Control (ACC), Lane Keeping Assist (LKA), Forward Collision Mitigation (FCM) — elemen yang kian diinginkan konsumen kendaraan elektrik modern.
-
Waktu pengiriman yang dijanjikan: Jaecoo menyatakan bahwa unit yang dipesan di GJAW 2025 dipastikan dikirim ke konsumen paling lambat Februari 2026, meningkatkan kepercayaan calon pembeli.
Strategi Harga: Kenapa Tidak Naik?
Meski pemesanan telah melewati 6.000 unit, Jaecoo memilih untuk mempertahankan harga.
Beberapa pertimbangan yang bisa diduga:
-
Kompensasi daya saing: Di segmen SUV listrik, kompetisi semakin ketat. Dengan menjaga harga, Jaecoo bisa menarik lebih banyak konsumen dan mempercepat penetrasi.
-
Menghindari efek “penundaan” pembelian: Kenaikan harga biasanya bisa membuat calon pembeli menahan diri. Dengan harga tetap, insentif untuk segera membeli tetap kuat.
-
Membangun kepercayaan merek: Sebagai brand yang relatif baru di pasar Indonesia untuk model EV, mempertahankan harga dapat memperlihatkan komitmen terhadap konsumen — “kami tidak menaikkan harga meski ada permintaan tinggi”.
Apakah Konsumen Harus Cepat?
Ya — jika Anda mempertimbangkan untuk membeli Jaecoo J5 EV, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-
Stok unit: Meskipun SPK sudah 6.000+, belum tentu seluruhnya sudah diproduksi atau sudah dikirim. Waktu pengiriman yang dijanjikan (Februari 2026) menunjukkan ada jeda.
-
Ketersediaan insentif atau subsidi: Pasar EV di Indonesia masih dipengaruhi regulasi dan skema insentif. Mengetahui apakah pembelian Anda masuk dalam skema fiskal atau regulasi tertentu sangat penting.
-
Biaya kepemilikan jangka panjang: Meski harga stabil, pengguna EV tetap harus mempertimbangkan infrastruktur pengisian daya, biaya perawatan, dan nilai jual kembali.
-
Pemeriksaan independen sebelum membeli: Jika Anda hendak membeli unit perdana atau memesan sekarang, sangat disarankan menggunakan layanan inspeksi profesional untuk mengecek kondisi fisik unit saat pengiriman, terutama jika Anda adalah “early adopter”.
Kesimpulan
Keberhasilan Jaecoo J5 EV meraih lebih dari 6.000 SPK di peluncurannya adalah sinyal kuat bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia makin matang.
Strategi menjaga harga tetap stabil—meski permintaan melonjak—menunjukkan bahwa Jaecoo ingin menonjol sebagai brand yang serius dan konsumen-friendly.
Bagi konsumen yang tertarik, sekarang bisa menjadi momen yang tepat untuk mempertimbangkan unit ini — dengan catatan untuk melakukan pengecekan, memahami waktu pengiriman, dan mengantisipasi seluruh biaya kepemilikan jangka panjang.
Dengan begitu, Anda tidak hanya mendapatkan mobil listrik yang “sedang tren”, tetapi juga memiliki persiapan dan langkah praktis agar pembelian Anda berjalan aman dan efisien.
Tim redaksi,
.png)
.png)